Profil Sanggar Terabai Pontianak
PROFIL SANGGAR TERABAI
A.
Latar Belakang
Kapuas Hulu adalah salah satu
kabupaten yang terletak di ujung timur Provinsi Kalimantan Barat, merupakan
wilayah berbatasan langsung dengan negara Malaysia Timur Serawak. Sub Etnis
Dayak Kantu’ sejatinya tergolong dalam Puak Ibanic. Oleh karenanya bahasa
tuturan, musik/tarian tradisional dan cara bercocok tanam memiliki
karakteristik hampir serupa.
Sanggar Terabai berdiri tahun 1977
telah teregistrasi pada SEKBERKESDA Nomor 7 (tujuh). Adapun muatan artistic
garapan meliputi Tari Primitif, Tari Rakyat, sedangkan menurut fungsinya
dikelompokkan dalam Tari Upacara, Tari Bergembira, Pergaulan dan Sosial.
Masa kebangkitan Seni dan Budaya
dapat digolongkan 3 (tiga) masa sebagai berikut :
1.
Masa Pelestarian Seni dan Budaya
Fase
ini merupakan langkah awal pembentukan Sanggar Terabai yang digagas oleh Bapak
Jimmy Simanjaya pada tahun 1977, bergerak dalam bidang seni tari,
berturut-turut pada periode 1977 sampai dengan 1982 dipimpin oleh bapak
Hendrikus Ngadan; periode 1882 sampai dengan 1987 dipimpin oleh bapak Romanus
Razak; periode 1987 sampai dengan 1997 dipimpin oleh bapak Thobias Ranggi;
periode 1997 sampai dengan 2001 dipimpin bapak Barcunda Sturjaya; periode 2001
sampai dengan 2006 dipimpin bapak Emmanuel Yusuf Stur; periode 2006 sampai
dengan 2008 dipimpin bapak F. Ansit.
Pelestarian
seni dan budaya diarahkan pada upaya penggalian ataupun rekonstruksi gerak tari
dan musik sub etnis dayak Kantu’. Hasil akhirnya berupa penampilan/pementasan
gerak tari dan musik daerah sesuai pesanan stakeholder (instansi/swasta). Namun
rekam jejak dokumentasi hasil karya masih berbentuk fotografer secara manual,
sedangkan nilai sosial menjadi titik berat dibandingkan dengan nilai benefit
ekonomis.
2.
Masa Restorasi Seni dan Budaya
Dinamika
perkembangan seni dan budaya lebih diarahkan sikap inovatif dan kreatif dalam
mengapresiasikan gerak tari dan musik termasuk seni tarik suara, yang notabene
berdirilah Production House selanjutnya diberi nama Menyadi’ Production
didirikan oleh bapak John Itang Oe, SE, MM bergerak dibidang studio audio dan
visual, berproduksi sejak 17 Oktober 2006 yang telah mencapai 5 (lima) album
rekaman dalam bentuk VCD/DVD.
Gerak
langkah pembinaan Sanggar Terabai periode 2008 sampai dengan 2012 dipimpin oleh
bapak John Itang Oe, SE, MM. adapun hasil akhirnya banyak berkiprah pada acara
Ceremonial Instansi dan Swasta, termasuk mewakili Kalimantan Barat keluar
negeri sebagai berikut :
1.
Festival
Internasional yang di adakan di Belanda pada Tahun 1979
2.
Pesta Gendang
pada Tahun 1997 yang diadakan di Sabah
Malaysia.
3.
Pesta Gendang
yang diadakan di Negera tentangga Serawak malaysia pada tahun 2009
4.
Borneo
Culture Festival yang diadakan di Negera Tentangga Sibu Malaysia pada Tahun
2010
5.
Pekan Gawai
Dayak Nasional yang diadakan di Jakarta Glora Bung Karno Indonesia pada Tahun
2012.
3.
Masa Globalisasi Musik/Tari Dayak Kantu’
Era
globalisasi terjadi persaingan semakin tajam antara wacana tradisi vs modern.
Namun sub etnis Dayak Kantu’ komitmen mengusung nilai-nilai tradisional
mencakup estetika, harmoni, ritme yang dikemas dalam aspek baik ritual/sakral
maupun aspek dramatik (cerita tertentu) di kalangan sub etnis Dayak Kantu’.
Tata
kelola Sanggar Terabai TMT Medio Oktober 2012 sampai dengan sekarang dipimpin
oleh Alexander Michael Erlok, S.Sos., namun bapak John Itang Oe, Se, MM tetap
selaku Ketua Umum. Beberapa rekam jejak hasil yang telah diikuti meliputi Pekan
Budaya Dayak tanggal 27-30 April 2013;
Gawai Dayak sekaligus peresmian rumah Radakng di Pontianak tanggal 2 Juli 2013.
B.
Tujuan
1.
Mengembangkan sikap masyarakat
sadar wisata dan cinta budaya.
2.
Meningkatkan semangat dan
kualitas sanggar Terabai yang tergabung dalam SEKBERKESDA KALBAR melalui
apresiasi Seni Budaya Tradisional.
3.
Menciptakan peluang yang
sebesar-besarnya bagi pelaku seni budaya utamanya generasi muda, mengekspresikan karya seninya
dalam ekonomi kreatif sekaligus mempromosikan seni budaya sub etnis Dayak
Kantu’.
4.
Membantu mensukseskan program
Pusat, Pemerintah provinsi, Kabupaten/ Kota se Kalimantan Barat guna
pelestarian budaya daerah.
C.
Visi dan Misi
Visi :
Organisasi
kesenian sub etnis dayak Kantu’ yang lestari, memiliki kemampuan inovasi dan
daya saing yang handal guna tercapainya kesejahteraan bersama serta tegaknya
harkat dan martabat persaudaraan Menyadi’.
Misi :
1.
Pemberdayaan kesenian
tradisional.
2.
Meningkatkan kualitas
nilai-nilai seni tari dan musik daerah yang sesuai dengan jati diri Dayak
Kantu’.
3.
Meningkatkan kehidupan moral
dan sosial berdasarkan persaudaraan sejati sub etnis Dayak Kantu’.
4.
Memperjuangkan kesetaraan dan
keadilan bermasyarakat dalam semua aspek kehidupan.
5.
Mengupayakan sosialisasi dan
promosi seni musik/tari sub etnis Dayak Kantu’ yang terakses melalui website.