Jumat, 14 November 2014

Profil Sanggar Terabai Pontianak



PROFIL SANGGAR TERABAI


A.      Latar Belakang
Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di ujung timur Provinsi Kalimantan Barat, merupakan wilayah berbatasan langsung dengan negara Malaysia Timur Serawak. Sub Etnis Dayak Kantu’ sejatinya tergolong dalam Puak Ibanic. Oleh karenanya bahasa tuturan, musik/tarian tradisional dan cara bercocok tanam memiliki karakteristik hampir serupa.
Sanggar Terabai berdiri tahun 1977 telah teregistrasi pada SEKBERKESDA Nomor 7 (tujuh). Adapun muatan artistic garapan meliputi Tari Primitif, Tari Rakyat, sedangkan menurut fungsinya dikelompokkan dalam Tari Upacara, Tari Bergembira, Pergaulan dan Sosial.
Masa kebangkitan Seni dan Budaya dapat digolongkan 3 (tiga) masa sebagai berikut :
1.         Masa Pelestarian Seni dan Budaya
Fase ini merupakan langkah awal pembentukan Sanggar Terabai yang digagas oleh Bapak Jimmy Simanjaya pada tahun 1977, bergerak dalam bidang seni tari, berturut-turut pada periode 1977 sampai dengan 1982 dipimpin oleh bapak Hendrikus Ngadan; periode 1882 sampai dengan 1987 dipimpin oleh bapak Romanus Razak; periode 1987 sampai dengan 1997 dipimpin oleh bapak Thobias Ranggi; periode 1997 sampai dengan 2001 dipimpin bapak Barcunda Sturjaya; periode 2001 sampai dengan 2006 dipimpin bapak Emmanuel Yusuf Stur; periode 2006 sampai dengan 2008 dipimpin bapak F. Ansit.
Pelestarian seni dan budaya diarahkan pada upaya penggalian ataupun rekonstruksi gerak tari dan musik sub etnis dayak Kantu’. Hasil akhirnya berupa penampilan/pementasan gerak tari dan musik daerah sesuai pesanan stakeholder (instansi/swasta). Namun rekam jejak dokumentasi hasil karya masih berbentuk fotografer secara manual, sedangkan nilai sosial menjadi titik berat dibandingkan dengan nilai benefit ekonomis.
2.         Masa Restorasi Seni dan Budaya
Dinamika perkembangan seni dan budaya lebih diarahkan sikap inovatif dan kreatif dalam mengapresiasikan gerak tari dan musik termasuk seni tarik suara, yang notabene berdirilah Production House selanjutnya diberi nama Menyadi’ Production didirikan oleh bapak John Itang Oe, SE, MM bergerak dibidang studio audio dan visual, berproduksi sejak 17 Oktober 2006 yang telah mencapai 5 (lima) album rekaman dalam bentuk VCD/DVD.
Gerak langkah pembinaan Sanggar Terabai periode 2008 sampai dengan 2012 dipimpin oleh bapak John Itang Oe, SE, MM. adapun hasil akhirnya banyak berkiprah pada acara Ceremonial Instansi dan Swasta, termasuk mewakili Kalimantan Barat keluar negeri sebagai berikut :
1.      Festival Internasional yang di adakan di Belanda pada Tahun 1979
2.      Pesta Gendang pada Tahun 1997  yang diadakan di Sabah Malaysia.
3.      Pesta Gendang yang diadakan di Negera tentangga Serawak malaysia pada tahun 2009
4.      Borneo Culture Festival yang diadakan di Negera Tentangga Sibu Malaysia pada Tahun 2010
5.      Pekan Gawai Dayak Nasional yang diadakan di Jakarta Glora Bung Karno Indonesia pada Tahun 2012.
3.         Masa Globalisasi Musik/Tari Dayak Kantu’
Era globalisasi terjadi persaingan semakin tajam antara wacana tradisi vs modern. Namun sub etnis Dayak Kantu’ komitmen mengusung nilai-nilai tradisional mencakup estetika, harmoni, ritme yang dikemas dalam aspek baik ritual/sakral maupun aspek dramatik (cerita tertentu) di kalangan sub etnis Dayak Kantu’.
Tata kelola Sanggar Terabai TMT Medio Oktober 2012 sampai dengan sekarang dipimpin oleh Alexander Michael Erlok, S.Sos., namun bapak John Itang Oe, Se, MM tetap selaku Ketua Umum. Beberapa rekam jejak hasil yang telah diikuti meliputi Pekan Budaya Dayak  tanggal 27-30 April 2013; Gawai Dayak sekaligus peresmian rumah Radakng di Pontianak tanggal 2 Juli 2013.

B.       Tujuan
1.        Mengembangkan sikap masyarakat sadar wisata dan cinta budaya.
2.        Meningkatkan semangat dan kualitas sanggar Terabai yang tergabung dalam SEKBERKESDA KALBAR melalui apresiasi Seni Budaya Tradisional.
3.        Menciptakan peluang yang sebesar-besarnya bagi pelaku seni budaya utamanya  generasi muda, mengekspresikan karya seninya dalam ekonomi kreatif sekaligus mempromosikan seni budaya sub etnis Dayak Kantu’.
4.        Membantu mensukseskan program Pusat, Pemerintah provinsi, Kabupaten/ Kota se Kalimantan Barat guna pelestarian budaya daerah.

C.      Visi dan Misi
Visi :
Organisasi kesenian sub etnis dayak Kantu’ yang lestari, memiliki kemampuan inovasi dan daya saing yang handal guna tercapainya kesejahteraan bersama serta tegaknya harkat dan martabat persaudaraan Menyadi’.
Misi :
1.      Pemberdayaan kesenian tradisional.
2.      Meningkatkan kualitas nilai-nilai seni tari dan musik daerah yang sesuai dengan jati diri Dayak Kantu’.

3.      Meningkatkan kehidupan moral dan sosial berdasarkan persaudaraan sejati sub etnis Dayak Kantu’.
4.      Memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bermasyarakat dalam semua aspek kehidupan.
5.      Mengupayakan sosialisasi dan promosi seni musik/tari sub etnis Dayak Kantu’ yang terakses melalui website.